Membaca dalam Perspektif Masa Kini

Indonesia yang terdiri dari multikultural memiliki cara berbeda dalam mendidik generasinya, walaupun cara yang berbeda namun tetap saja tujuannya sama. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk tumbuh dewasa dengan cerdas dan menjadi penerus bangsa yang arif dan memiliki jiwa kepemimpinan. Membiasakan membaca bagi anak akan membangun karakter disiplin, bebaskan anak memilih bahan bacaan yang diminati dibawah pengawasan orang tua. Membaca adalah kegiatan yang mampu mengasah kemampuan literasi seseorang. Membaca baik buku pelajaran maupun buku lainnya berguna dalam pengembangan kognitif khususnya pelajar. Kebiasaan membaca akan menjadi rutinitas positif yang mampu meningkatkan daya ingat.


https://www.kata.co.id/Pengertian/Membaca/1753


Kini pemerintah maupun tenaga pengajar sibuk membangun karakter pelajar yang suka membaca, hal ini akan menjadi sia-sia jika tidak dibiasakan. Peran orang tua sangat dibutuhkan disini, dengan sinkronisasi dari pemerintah, tenaga pengajar dan orang tua dalam menggiring siswa meningkatkan minat membaca siswa. Minimnya minat baca di Indonesia sudah disadari sejak dahulu, hal ini membawa kita menjadi negara dengan minat baca terendah. Tidak berlebihan, hal ini memang terbukti.

Anak yang dibiasakan menggunakan gadget akan dengan mudah menemukan hal yang dia cari tanpa proses membaca yang lama. Apalagi anak yang sudah terbiasa dengan laptop, gadget, televisi dan elektronik lainnya. Akan sulit mengubah kebiasaan anak yang sudah nyaman dengan teknologi untuk membaca buku dengan konvensional. Mirisnya anak-anak dalam daerah 3T yang sangat minim menerima pendidikan bahkan malah memiliki minat baca yang tinggi, sayangnya ketersediaan buku dan bahan bacaan di daerah tersebut juga minim.

Anak-anak yang tumbuh dalam keadaan serba susah akan memiliki semangat baca yang tinggi untuk menggapai cita-cita mereka. Berbanding terbalik dengan anak yang sudah menerima fasilitas lengkap, anak tersebut sering lalai. Jadi, apakah salah memberikan fasilitas kepada anak? Tentu tidak, memberi fasilitas yang baik kepada anak adalah sebuah penghargaan dari orang tua yang memiliki kemampuan finansial yang mumpuni. Namun, hal yang harus diingat setiap orang tua adalah tetap lakukan pengawasan dan interaksi yang baik setiap harinya. Jangan biarkan anak menggunakan gadget sendirian. Lalu bagaimana dengan anak yang berada dalam daerah 3T? Banyaknya program sosial elektronik yang memudahkan kita membantu anak-anak tersebut menyumbangkan via online akan sangat membantu.  Tak hanya berupa uang, bendapun dapat kita salurkan seperti contohnya buku. Kesimpulannya adalah ketika kita mau berbuat, apapun hambatannya pasti ada solusinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persilngan pendapat dengan orang tua

Pepongotenku sayang, Pepongotenku malang

Nilai Luhur Pancasila yang Sedang Dicontohkan Jokowi-Prabowo