Persilngan pendapat dengan orang tua



Beberapa hari yang lalu, saya membuat pertanyaan di insta story mengenai ‘’bagaimana tanggapan Anda mengenai perbedaan pendapat dengan orang tua ?’’, banyak jawaban dari teman-teman yang memberikan saya pemahaman untuk menulis artikel ini. Artikel ini berisikan rangkuman dari apa yang teman-teman jawab. Terimakasih banyak atas atensinya.

Diusia 20-an tentunya kebanyakan kita sudah merasa diri sebagai individu yang dewasa. Memang, secara umum kedewasaan diri biasanya diukur dari umur, namun bukan hanya itu saja. Kematangan dalam berfikir merupakan poin utama kedewasaan seseorang.

Di usia 20-an kebanyakan orang berada pada fase akan kemana hidup mereka. Tentunya, bukan usia untuk bermain-main lagi. Individu mulai memikirkan manajemen hidup untuk memenuhi kebutuhan finansial secara mandiri.

Anggaplah sebuah kasus, anak yang telah lulus kuliah dan akan melamar pekerjaan. Namun karena sebuah kondisi dia harus mencari pekerjaan didaerah dan memilih tetap tinggal bersama keluarganya. Bukan hal mudah, mengubur impian yang awalnya disusun begitu menakjubkan untuk bisa bekerja di perusahaan ternama atau kuliah di luar negeri. Namun sebagai anak, hati kecil memilih menetap di daerah.

Atau contoh kasus lainnya seperti seorang anak yang masih ingin berpetualang kemana kakinya melangkah. Namun, orangtuanya memintanya untuk bekerja disuatu instansi terikat seperti perusahaan bahkan instansi dinas seperti ASN.

Kebanyakan individu dewasa memiliki persilangan pendapat dengan orang tuanya. Hal ini wajar, mengingat waktu dan masa kita dan orang tua berbeda. Pada zaman mereka meniti karir dengan jalan secepatnya menjadi ASN adalah jalan terbaik untuk sukses. Namun, beda halnya dengan sekarang. Dunia semakin maju, teknologi memungkinkan kita untuk meng-eksplore kemampuan diri kita.

Orang tua tentu ingin yang terbaik untuk anaknya. Kata-kata ini adalah kata-kata yang keluar dari mulut siapapun yang mendengar perbedaan pendapat antar orang tua dan anak. Namun, mengertikah orang tua akan kebutuhan dan keinginan anak secara utuh? Pengalaman memang selalu menjadi guru terbaik seseorang dalam proses belajar. Hal inilah juga yang menjadi tameng orang tua dalam menyarankan sesuatu. ‘’Setidaknya orang tua sudah pernah muda, sedangkan anak muda belum pernah tua’’.

Diusia seperti ini akan banyak pilihan hidup. Sekeras apapun orangtua untuk mengatakan tidak, yakinlah dalam relung hati mereka mengatakan iya untuk kebahagiaan kita. Pilihanya ada dua, teman J. Menerima atau memberi pengertian dengan penuh kesabaran. Tidak ada pilihan lain kali ini, seperti bersikukuh dengan pendapat pribadi lalu memilih kabur untuk menjadi individu yang bebas.
Menerima, akan menjadi pilihan yang bijak. Asal yakin , pasti bisa. Toh, mutiara di parit akan tetap jadi mutiara kan!. Seburuk apapun keadaannya, jika orang tua kita ridha akan apa yang kita jalani, niscaya semua akan terasa lebih mudah. Di dalam al-qur’an surah albaqarah ayat 216 menyebutkan ‘’ boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu. Padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak.’’

Memberi pengertian dengan penuh kesabaran, adalah pilihan pemberani. Meski banyak di tentang dan dianggap melawan orang tua, jangan biarkan hati mereka tersakiti. Karena akan tiba masanya ketika kamu sadar bahwa harta terindah yang pernah kamu miliki adalah mereka. Mereka adalah sumber kebahagiaanmu, percayalah. Jika kamu yakin akan pilihannmu, ambil jalan ini ! buktikan bahwa pilihanmu menjadikanmu lebih baik. Memberikan pengertian kepada orang tua tentu akan berlipat ganda tingkat kesulitannya, dengan kata-kata yang baik dan dengan penuh kesabaran. Percayakan waktu akan membantumu, jangan mendesak karena mendesak adalah perilaku buruk kedua setelah kamu berpikir jika lari adalah solusinya..

Jadi, itu semua kembali lagi kepada diri kita sendiri. Jangan sampai melakukan sesuatu yang membuat kita menyesal. Thankyou smart reader !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwisata Paket Komplit di Bur Telege

Nilai Luhur Pancasila yang Sedang Dicontohkan Jokowi-Prabowo