Antara Palestina dan Israel

Soal kontroversi keputusan Amerika Serikat yang berencana memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Perang yang sudah berlangsung sejak 1946 mengenai perbatasan Israel dan Palestina terus berlangsung hingga kini. Perang yang sempat sedikit mereda kini dibangkitkan kembali oleh keputusan AS.



Diketahui jelas keputusan Amerika Serikat merupakan keputusan sepihak dan melanggar resolusi dewan PBB. Keputusan  AS akan memicu ketidak stabilan keamanan internasional. Di tilik dari sejarahnya Palestina secara garis keturunan berhak atas daerah yang telah direbut Israel. Sentimen kaum muslimin di seluruh dunia terikat dengan masjidil Al Aqsa, sehingga dukungan negara-negara islam di seluruh dunia sangat dibutuhkan untuk membatalkan keputusan AS.

Yerusalem adalah tanah wakaf Islam, lokasi masjidil Aqsa yang merupakan mesjid suci ketiga setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Majid Nabawi di Madinah. Dalam tradisi islam, pada tahun 610 M Yerusalem menjadi kiblat pertama. Selain itu Yerusalem juga memiliki Gereja Makam Kudus yang merupakan tempat suci bagi pengaut kristen dan  Bukit Bait Suci (Kompleks al-Haram) dan tembok baratnya yang merupakan tempat suci dari penganut Yahudi.


Dari kiri atas: Yerusalem dilihat dari Givat ha'Arba, MamillaKota Lama dan Kubah Shakhrah, sebuah souq di Kota Lama, GedungKnessetTembok BaratMenara Daud dan tembok-tembok Kota Lama Utsmaniyah

Seharusnya Yerusalem dapat mencerminkan keharmonisan sejarah peradaban dunia, bukan malah sebaliknya. Peperangan yang terus terjadi atas perebutan wilayah kini tidak bisa didiamkan. Indonesia yang merupakan negara islam harus mengambil tindakan bukan hanya berupa kecaman. Diharapkan langkah konkret Indonesia dalam memerdekakan Negara Palestina. Jika Anda ketahui sejak tahun 2008 pada Google Maps tidak terdapat peta Palestina. Lalu, apa maksudnya hal ini ?


Selama ini, Yerusalem  Timur selama ini dipersiapkan sebagai salah satu wilayah jika Palestina merdeka. Bagaimana bisa jika Yerusalem menjadi ibukota Israel ? Israel tidak menghargai status quo dari Palestina. Bisakah kita bayangkan apa yang akan terjadi jika Yerusalem jatuh ke tangan Israel ? Bagaimana nasib Palestina ? Bagaimana nasib muslim Palestina ? Bagaimana nasib Masjidil Aqsa?

Sebuah pencerahan hadir dengar adanya rencana sidang OKI yang akan diadakan di Istanbul pada tanggal 13 desember 2017 diharap bisa menjadi tumpuan perdaimaian dan pengukuhan Palestina atas Yerrusalem. Perang ini telah terlalu lama larut, saya pribadi berpendapat akan mendukung penuh Palestina. Saya yakin kekuatan Islam jauh lebih hebat dibandingkan apapun karena Allah selalu bersama hamba-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berwisata Paket Komplit di Bur Telege

Persilngan pendapat dengan orang tua

Nilai Luhur Pancasila yang Sedang Dicontohkan Jokowi-Prabowo