Wejangan Sore Ibu; Soal Calon Pendamping Hidupku
Di waktu
luang, aku dan ibu sering
membicarakan banyak hal.
Diskusi
terbuka yg kami adakan tak lain bertujuan untuk mengambil hikmah dari hidup
orang lain, mencoba arif dalam memaknai hidup dan menciptakan keseimbangan agar
hidup tetap damai.
Lain hal
dengan saat ini, kini aku dan ibu berbicara ala ibu dan anak.
Wejangan ibu kini naik kelas. Ibu menganggapku sudah dewasa dan
saatnya berfikir untuk masa depanku. Sebagai sosok anak perempuan tertua ibu berharap lebih padaku agar bisa
menjadi contoh bagi adik-adikku.
Pertama, Ibu mengatakan kepadaku carilah lelaki
yg mencintaiku dan jangan paksakan diriku mendapatkan cinta dari orang yang tak
mencintaiku. Iya, tak banyak ku alami cinta berbalas. Ibu mengatakan kepadaku bahwa seorang
perempuan akan menikah dengan pria yang mencintainya. karena lebih baik dicintai
daripada mencintai.
Kedua, Ibu ingin hidupku lebih bahagia dari
apa yg sudah ibu dan ayahku berikan.
Ketiga, ibu ingin aku mendapatkan lelaki yang
dekat dengan Allah. Walau tak harus bak kyia maupun priyai tapi setidaknya dia
bisa bedakan halal dan haram. Lalu menafkahiku dengan jalan halal agar rumah
tanggaku bahagia di dunia dan akhirat.
Keempat, ibu ingin aku tak sembarang memilih
pria yg akan menjadi sumber pahalaku kelak. Pria yg aku pilih adalah orang yg
aku pandang sebelum dan saat bangun tidurku. Maka ibu ingin aku bersungguh-sungguh.
Jujur saja , pembahasan ini terbilang kaku karena aku merasa belum siap. Tapi
ibuku meyakinkan aku untul belajar bersiap, huftt. Aku takut mengahadapi masa depan bu.
Kini ibu sudah memberiku banyak wejangan. Hal-hal yg aku anggap tabu ibu bukakan agar aku bisa belajar. ibu memang pandai dan yang paling memahamiku. Demi ibu yg aku cintai akan ku usahakan
semua itu.
Untuk semua ibu hebat diluar sana, terimakasih telah menyayangi dengan begitu tulus.
Komentar
Posting Komentar