Pengalaman di Duta Wisata Aceh Tengah 2017







Tulisan yang akan Anda baca adalah murni pendapat, pengalaman dan pemikiran saya. Saya adalah mahasiswa di universitas syiah kuala jurusan kedokteran hewan, iyaa.. kamu gak salah baca. Saya kuliah di program studi pendidikan dokter hewan. Lalu, bagaimana bisa seorang mahasiswa kedokteran hewan bisa masuk ke dunia pariwisata. Dunia duta adalah dunia yang menuntut kita untuk selalu perfectionis di segala kondisi. Baik dalam kegiatan sehari-haripun kita tetap dinilai. 

Berawal dari niat mencoba, saya yang biasanya hanya berkutat dengan buku, bahan praktik dan laptop kini mencoba peruntungan diluar kebiasaan. Banyak hal yang saya pelajari disana mulai bagaimana cara menggunakan make up, berjalan dengan elegan dan catwalk sampai kepada cara makan yang penuh manner. Sungguh, ini semua diluar kapasitas saya ‘’ awalnya ‘’. Namun setelah dijalani semua menjadi mudah, saya jadi tahu bagaimana orang diluar akademisi beraktivitas.

Kalau ditanya soal menyesal atau tidak, saya tegaskan saya tidak menyesal. Walaupun awalnya sulit, tapi nyatanya semua terlewati dengan baik. Dunia duta wisata memberi saya pemahaman bahwa segala hal itu memang butuh proses, tak ada sesuatu yang bisa menjadi instan. Semua butuh proses pembelajaran, seorang duta identik dengan penampilan menarik. Ya itu memang benar tapi itu bukan syarat utama. Intelegensi jauh lebih berpengaruh, saya akui saya tidak memiliki penampilan menarik ditambah dengan tubuh yang tidak proporsional menambah alasan saya untuk mundur. Tetapi saya tak ingin, dan saya pun memutuskan untuk tetap melanjutkannya di pemilihan duta wisata kabupaten Aceh Tengah.

Saya rasa, finalis yang paling melankolis adalah saya. Malam pertama kami dikarantina di hotel Bayu Hill, padahal jarak hotel karantina dengan rumah saya hanya 3 km. Namun, memang kami dilarang untuk keluar dari hotel. Pengalaman kemudian dilanjutkan kepada akhir karantina pelatihan koreografi, ketika ada ucapan perpisahan dan doa akan pertunjukkan yang akan diadakan pun saya tak sanggup menahan air mata. Memperhatikan satu per satu wajah rekan saya yang tidak akan saya temui se intens ketika masa karantina. Dan sebelum malam puncak, saya kembali merasakan kegelisahan yang besar dalam hati saya. Saya merasa kesal, was-was, takut, dan lain-lain. untung saja bersama rekan-rekan yang kembali menenangkan saya dan membangun motivasi saya untuk semangat menjalani proses ini. 

Seminggu di tempah di karantina bagaikan setahun bagi saya, karena saat itu saya berat menjalani nya. Hal yang tak terduga, saya terpilih menjadi wakil 2 ipak takengon. Malam yang sangat luar biasa dan terus membekas di benak saya. Pengalam pertama saya terjun di dunia duta, saya telah membuktikan bahwa orang-orang yang awam seperti saya juga mampu bersaing di dunia duta.
Keluar dari zona nyaman memang tidak seketika menjadikan kita bisa di segala bidang. Saya telah buktikan, ayo keluar dari zona nyaman kamu dan rasakan sensasi menjadi pribadi baru yang lebih baik.

Special thanks to WIN-IPAK Takengon 2017 :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pepongotenku sayang, Pepongotenku malang

Persilngan pendapat dengan orang tua

Berwisata Paket Komplit di Bur Telege